Dampak atau pengaruh negatif kondisi COVID-19 terhadap bisnis
World Health Organization (WHO) menjelaskan
bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Virus Corona adalah zoonotic yang artinya
ditularkan antara hewan dan manusia. Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan
dunia membawa dampak pada perekonomian dunia baik dari sisi perdagangan,
investasi dan pariwisata.
International Monetary Fund (IMF)
menyatakan ekonomi dan keuangan global saat ini tengah mengalami krisis akibat
pandemi virus corona (COVID-19). Sebagaimana yang kita tahu bahwa virus
corona (COVID-19) sudah menyebar hampir keseluruh negara dan sudah pasti melumpuhkan
ekonomi negara. Jika ekonomi dan keuangan global saja sudah krisis bagaimana
dengan di indonesia. “dampak dari covid-19 terhadap perekonomian di indonesia
mempengaruhi sisi produksi dan sisi pengeluaran perekonomian”ujar josua
pardede,kepala ekonomi bank permata. Dampak yang terjadi dari covid-19 ini
adalah penurunannya sektor pariwisata untuk daerah daerah yang terutama
mengandalkan sektor pariwisata sebagai pendapatan utamanya.
Virus
corona (COVID-19) juga berdampak pada investasi di indonesia.Virus Corona juga memengaruhi proyeksi pasar.
Investor bisa menunda investasi karena ketidakjelasan supply chain atau akibat
asumsi pasarnya berubah. Di bidang investasi, China merupakan salah satu negara
yang menanamkan modal ke Indonesia. Pada 2019, realisasi investasi langsung
dari China menenpati urutan ke dua setelah Singapura. Terdapat investasi di
Sulawesi berkisar US $5 miliar yang masih dalam proses tetapi tertunda karena
pegawai dari China yang terhambat datang ke Indonesia.
Virus
corona (COVID-19) juga berdampak pada bisnis penerbangan. Indonesia sudah
menutup penerbangan ke luar negeri. Contohnya saja maskapai penerbangan
air-asia indonesia. Mengutip pernyataan resmi AirAsia Indonesia,
Sabtu (28/3/2020), seluruh penerbangan rute domestik akan dihentikan sementara
hingga 21 April 2020, rute internasional dihentikan hingga 17 Mei 2020.
Covid-19
juga mempengaruhi sektor minyak. OPEC akan memangkas produksi minyak 1,5juta
barel perhari hingga Q2-2020. Keputusan ini di ambil oleh 14 negara anggota
OPEC yang di pimpin oleh negara saudi arabia, dan masih menunggu keputusan dari
anggota OPEC plus yaitu rusia. Video lebih lengkapnya bisa di lihat di https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4956490/airasia-setop-seluruh-penerbangan-indonesia-gara-gara-corona
Virus Covid-19 juga mempengaruhi
nilai tukar rupiah, kurs JISDOR atau jakarta interbank spot dolar menempatkan
nilai rupiah di 16.608 per dolar amerika, harga jual dolar amerika serikat di
lima bank besar naik hingga Rp 17 ribu.
Data di atas menunjukan kenaikan nilai tukar dolar rupiah per tanggal 16-23
maret 2020 Sedangkan hari ini pertanggal 28 maret 2020 dolar hanya turun sedikit
ke angka 16.019 rupiah
https://katadata.co.id/telaah/2020/03/26/ekonomi-indonesia-dalam-skenario-terburuk-akibat-virus-corona
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4956490/airasia-setop-seluruh-penerbangan-indonesia-gara-gara-corona
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4956381/corona-berubah-jadi-krisis-ekonomi-global-ini-dampaknya-buat-ri
https://duta.co/dampak-virus-corona-terhadap-perekonomian-global-khususnya-di-indonesia
